Olahraga Dapat Mengencangkan Payudara Kendor


Mengencangkan payudara, baik setelah menyusui atau yang memang sudah mulai mengendur, dapat dilakukan dengan mempraktekkan senam payudara. Senam payudara adalah senam khusus untuk mengencangkan payudara. Manfaat senam payudara adalah menjaga otot dada (pektoral) sebagai penyangga agar tetap kencang, juga untuk mencegah payudara turun atau kendur sebelum waktunya.

Olahraga lainnya yang dapat membantu mengencangkan payudara adalah mendayung, berenang, latihan angkat beban ringan menggunakan alat-alat pemberat tangan, dan juga beberapa gerakan yoga.

Gerakan senam payudara antara lain:


1. Gerakan pertama, pertemukan telapak tangan di depan belahan payudara Anda, berdiri dengan posisi tegak dan lalukan gerakan saling menekan dengan kedua telapak tangan, tahan selama 5 detik. Rileks saja, dan ulangi gerakan tersebut 10 kali.

2. Gerakan kedua, cengkeram siku kanan dengan telapak tangan kiri, dan siku kiri dengan telapak tangan kanan, dengan posisi siku sejajar bahu. Tarik-tarik ke dua arah (ke dalam dan ke luar), jangan sampai terlepas. Ulangi gerakan tersebut 10 kali.

3. Gerakan ketiga, kaitkan jemari tangan kanan dan kiri Anda di bawah dagu (seperti posisi berdoa), kemudian tarik kedua tangan Anda ke arah yang berlawanan, namun tahan agar jemari tetap bersatu, dan tahan selama 5 menit.

Jika sudah menyelesaikan senam payudara, anda perlu tahu cara yang benar memijat payudara. Dimulai dengan payudara kanan, dengan gerakan ke atas, menggunakan kedua telapak tangan. Kemudian dengan sapuan telapak tangan, bentuklah payudara agar menjulang dengan cara mengusap-usap dari segala arah menuju ke tengah puting susu. Kumpulkan daging payudara ke arah tengah dengan gerakan seperti mencubit.

intinya, bila otot dada dilatih, maka dasarnya akan membesar dan terangkat ke atas sehingga payudara akan tampak lebih kencang.
Semoga bermanfaat.

Inilah Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis



Apa yang Anda rasakan saat mengonsumsi buah jeruk?

Rasa yang segar dengan luapan semangat tentunya. Kandungan nutrisi buah citrus seperti jeruk telah dikenal di seluruh dunia. Buah jeruk dikenal sebagai buah yang kaya akan flavonoids, salah satu antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari penyakit berbahaya seperti kanker dan serangan jantung.


Kandungan flavonoids tertinggi buah jeruk berada di antara kulit dan buahnya yakni pada bagian mesocarp, yang menyerupai spons dan benang berwarna putih. Itulah mengapa bagian ini wajib Anda konsumsi saat Anda mengonsumsi buah jeruk.

Naringenin, adalah salah satu zat aktif yang ada dalam flavonoids yang terkandung dalam seluruh famili jeruk dan tomat. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan naringenin tersebut dapat mencegah pertumbuhan tumor dengan cara memperbaiki deoxyribose nucleic acid atau yang akrab disebut dengan DNA .

Sebuah percobaan yang dilakukan pada seekor tikus menunjukkan bahwa kandungan naringenin juga dapat membantu proses pembakaran lemak berlebih dengan cara menstimulasi metabolisme liver (organ hati). Naringenin juga diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (HDL).

Jeruk Nipis

Semua famili citrus memiliki manfaat yang cukup besar bagi kesehatan. Salah satu jenis jeruk yang paling sering dikonsumsi adalah jeruk nipis. Meski tidak banyak yang mengonsumsinya secara langsung karena rasanya yang terlalu asam, sari jeruk nipis memiliki khasiat yang hebat bagi kesehatan, khususnya bagi Anda yang sedang mencari pengobatan herbal.

Sari jeruk nipis mengandung minyak limonene dan linalool, flavonoid seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin. Sedangkan jeruk nipis yang sudah matang memiliki kandungan synephrine dan N-methyltyramine, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1, dan C.

Sebagai herbal alami, jeruk nipis berkhasiat untuk meredakan batuk, peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencing (diuretik) dan keringat, serta membantu proses pencernaan.

Berikut 5 cara mengolah jeruk nipis menjadi obat herbal seperti dilansir kompas.com
  •     Mengatasi Wasir
    Ambil 10 gr akar pohon jeruk nipis. Cuci bersih lalu rebus dengan air mendidih selama 30 menit dan saring. Minum dalam keadaan hangat tiga kali sehari.
  •     Amandel
    Cuci 3 kulit jeruk nipis. Potong-potong menjadi bagian kecil lalu rebus dengan 2 gelas air mendidih hingga tersisa ¾ nya kemudian saring. Dalam keadaan hangat gunakan air tersebut untuk berkumur, 3-4 kali sehari.
  •     Meredakan Batuk
    Siapkan segelas air hangat. Peras satu buah jeruk nipis dicampur dengan satu sendok makan madu dan sedikit garam, aduk hingga rata dan saring. Minum 2-3 kali sehari untuk meredakan batuk Anda.
  •     Mencegah Bau Badan
    Potong satu jeruk nipis berukuran besar menjadi dua bagian. Olesi bagian dalam jeruk dengan kapur sirih. Oleskan di ketiak setelah mandi. Diamkan selama 5 menit lalu bilas.
  •     Meringankan Radang Tenggorokan
    Potong 3 buah jeruk nipis yang sudah masak lalu peras. Seduh sari jeruk nipis dengan air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu murni dan aduk rata. Gunakan ramuan ini untuk berkumur selama 2-3 menit saat air dalam keadaan hangat. Ulangi 3 kali sehari.

Inilah Ciri Penyakit Paru Paru Kronis dan Terapinya



Sebagai organ pernapasan, paru-paru memiliki peranan penting bagi tubuh manusia. Proses pertukaran udara kotor dan bersih yang tidak berlangsung baik akan menghambat aktivitas tubuh lainnya. Salah satu penyebab terjadinya hambatan pertukaran udara tersebut adalah COPD  (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) atau dikenal juga dengan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis). Penyakit apakah ini?

Penyakit paru yang hadir pada tubuh seseorang dapat bersifat restriktif (terbatas) dan obstruktif (tidak terbatas). Penyakit paru restriktif merupakan penyakit paru yang berasal dari gangguan luar paru-paru seperti kelainan paru akibat skoliosis atau pembesaran jantung. Sedangkan obstruktif terjadi dari dalam paru itu sendiri dan COPD termasuk di dalam kategori penyakit ini.

Spesialis Rehab Medik, RS Pondok Indah Jakarta, dr. Julius Aliwarga menyatakan, COPD meliputi semua keadaan di mana fungsi paru-paru tidak dapat mengembang dan menyusut dengan baik. Sayangnya, segala permasalahan tersebut justru disebabkan oleh elastisitas paru itu sendiri. COPD biasanya bermula dari terjadinya empisema dan bronkitis kronis atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan daya kerja paru berkurang.

Penyakit ini biasa disebabkan oleh paparan udara kotor yang masuk ke dalam tubuh. Jika Anda seringkali menghirup polusi udara, asap rokok, atau debu dan mengalami kesulitan saat bernapas, bisa jadi Anda menderita penyakit paru yang berujung pada COPD. Gejala yang ditimbulkan biasanya berupa:

- Napas pendek saat bernapas/terengah-engah
- Sulit bernapas
- Berbunyi ketika bernapas, seperti bunyi ketika hidung mampet
- Dada terasa tegang dan kencang
- Batuk kronis
- Postur tubuh lebih tegak dari orang lainnya
- Berat badan yang semakin menyusut/kurus

COPD biasa terjadi pada pria, terutama mereka dengan usia tua. Namun juga dapat terjadi pada kaum muda. Penderita penyakit ini akan sulit melakukan aktivitas sekalipun ringan. Keadaan COPD akan lebih terasa buruk jika terjadi pada orang tua dibandingkan orang muda. Keseluruhan fungsi organ tubuh yang sudah melemahlah yang membuat penyakit ini akan semakin terasa parah saat terjadi pada orang tua.

Pasien COPD akan menerima beberapa kali pengobatan. Kuantitas dan frekuensi keluarnya dahak serta menghilangkan sesak napas yang terjadi adalah pengobatan umum yang akan dilakukan dokter kepada pasien COPD ringan.
Pada kasus yang berat, pasien akan diminta untuk melakukan terapi oksigen sebagai pengobatan jangka panjang (Long Term Oksigen Therapy). Bahkan ada pula pasien yang harus menggunakan oksigen tabung selama 24 jam sehari untuk membantu tercapainya proses pernapasan.  Tak hanya itu, olahraga seperti berjalan kaki juga penting untuk dilakukan mengatasi penyakit ini.

COPD cenderung akan melekat seumur hidup di dalam tubuh penderitanya. Artinya, penderita yang dinyatakan telah sembuh setelah pengobatan, masih tetap dapat mengalami kambuh jika daya tahan tubuh penderita tersebut menurun.

Hindari konsumsi rokok, terkena paparan asap rokok, debu atau polusi udara lainnya jika ingin terhindar dari penyakit ini. Penggunaan masker pada area-area berpolusi udara tinggi juga dapat mencegah terjadinya COPD. Jangan lupa juga untuk melakukan olahraga secara rutin sehingga ketahanan fisik tetap dapat terjaga.

Penulis: Putri Ianne Barus
Penyunting: dr. Julius Aliwarga, Sp.RM
Berpraktek di: Rumah Sakit Pondok Indah

Cara Mengatasi Varises Pada Kaki



Pertanyaan :
Kaki saya sering bengkak, baik jari maupun telapak kaki. Jadinya mengganggu kalau saya jalan. Kalau kecapekan juga bengkak, dok. Setelah bangun tidur bengkaknya jadi lebih besar. Kira-kira sakit apa ya, Dok? Apa yang harus saya lakukan?
Rosita, 18 tahun

Jawab:
Dear Rosita,


Kondisi yang Anda alami saat ini kemungkinan besar berasal dari adanya gangguan pembuluh darah balik (vena) pada area betis dan sekitar kaki. Kondisi ini secara umum dikenal sebagai “varicose vein” atau “varises” pada kaki.

Varises biasanya dipicu oleh kegiatan seperti berdiri dalam jangka waktu yang lama atau kondisi tubuh yang diam tidak bergerak dalam posisi kaki lebih rendah dari badan dalam jangka waktu yang lama (termasuk waktu tidur).

Untuk mengobati kondisi ini, sebaiknya Anda memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter. Lebih dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah atau spseialis bedah vaskuler. Dengan demikian, dapat ditentukan apakah benar atau tidak kondisi tersebut disebabkan oleh varises.

Bila benar akibat varises, ada berbagai macam pilihan terapi untuk menanganinya. Terapi yang pertama kali dicoba biasanya adalah dengan pemakaian stocking khusus varises disertai dengan aktif berolahraga ringan seperti berjalan kaki selama 30-40 menit atau jogging selama 20-30 menit setiap hari.

Penderita varises juga disarankan untuk menghindari berdiri diam dalam waktu yang lama. Bila terdapat kelebihan berat badan, maka juga disarankan untuk menurunkan kelebihan berat badan tersebut.

dr. JanfrionalBila cara di atas tidak membantu, maka penyuntikan zat (obat) ke dalam pembuluh darah yang mengalami varises dapat dilakukan oleh dokter. Pilihan  terapi terakhir adalah dengan terapi operasi. Hal ini biasanya digunakan untuk kondisi varises berat pada kaki.

Semoga membantu. Terima kasih.
dr. Janfrional
www.meetdoctor.com

Ternyata Kosmetik Bisa Memicu Menopause Dini

Menurut sebuah penelitian, bahan kimia yang terkandung di alat make-up atau kosmetik, hairspray dan pembungkus pada makanan kemasan bisa menyebabkan wanita mengalami menopause dini.

Para peneliti di Washington University, Missouri menemukan bahwa kelompok bahan kimia yang dikenal sebagai pthalates bisa ditemukan dalam plastik, kosmetik, produk rumah tangga dan pembungkus makanan. Semua ini bisa mengganggu sistem reproduksi wanita, termasuk indung telur, dan menyebabkan menopause dini.

Menurut penelitian sebelumnya, pthalates sudah diduga bisa meningkatkan risiko kanker, diabetes dan obesitas. Penelitian ini menemukan bahwa wanita yang terkena dosis tinggi akan mengalami menopause hampir dua setengah tahun sebelum wanita normal lainnya.

Penelitian ini juga mengamati tingkat pthalates dalam darah atau urine dari 5.700 wanita. Wanita yang memiliki jumlah tertinggi pthalates ditemukan mengalami menopause lebih awal dengan rata-rata 2,3 tahun sebelum wanita pada umumnya. Usia menopause biasanya terjadi pada 51 tahun, sehingga wanita yang terkena tingkat tertinggi bisa mengalaminya pada 49 tahun.

Menurut Dr. Natalia Grindler, beberapa wanita mungkin akan mengalami menopause 15 tahun lebih awal, di pertengahan 30-an. Menopause dini juga terkait dengan risiko yang lebih tinggi terkena stroke, penyakit jantung, masalah tulang dan pendarahan otak fatal.

“Menopause dini memiliki banyak dampak pada kesehatan Anda. Menurut penelitian kami, bahan kimia ini memiliki potensi untuk mempengaruhi fungsi ovarium dan reproduksi manusia,” ujar Grindler seperti dikutip Dailymail.co.uk.

Sayangnya, penelitian ini belum bisa menjelaskan mengapa beberapa wanita bisa terkena tingkat yang lebih tinggi dari bahan kimia tersebut. Kemungkinan, wanita tersebut memakai make-up, minum air botol atau sering konsumsi makanan kemasan secara berlebihan.

Para ahli juga mendesak para wanita untuk tidak perlu terlalu khawatir. “Kekhawatiran saya belum terlalu tinggi pada tahap ini. Paparan phthalate ada di mana-mana dan dengan demikian, kita tidak mungkin untuk menghindarinya. Konsumsi makanan segar dan tidak berbungkus bisa mengurangi paparan phthalate, tetapi tidak akan menghilangkannya,” jelas Profesor Richard Sharpe, ahli kesehatan reproduksi di University of Edinburgh.

Cara Meredakan Sakit Tenggorokan



Sakit tenggorokan bisa menyerang siapa saja, apalagi di musim penghujan seperti sekarang. Tenggorokan terasa gatal, serak, dan bahkan nyeri saat menelan makanan adalah gangguan tenggorokan yang paling sering terjadi.

Gangguan tenggorokan dapat terjadi karena berbagai hal, seperti bakteri, virus, makanan berminyak, batuk, hingga kebiasaan merokok. Dalam kasus tertentu, sakit tenggorokan bisa membuat suara menjadi lirih, sehingga sulit berkomunikasi dengan orang lain.

Nah, sebelum Anda memutuskan pergi ke dokter untuk meredakan sakit tenggorokan tersebut, mungkin beberapa cara berikut bisa Anda coba untuk meredakan sakit tenggorokan yang mengganggu.

Kumur Air Garam
Berkumur 3-4 kali sehari dengan air garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan pada tenggorokan, menghilangkan lendir, dan mengurangi bakteri penyebab sakit tenggorokan. Caranya, ambil setengah sendok teh garam, campur dalam secangkir air putih hangat, dan gunakan untuk berkumur.

Mandi Air Hangat
Mandi air hangat juga dianjurkan jika Anda mengalami sakit tenggorokan. Uap yang muncul pada saat mandi air hangat dapat membantu membersihkan sinus yang biasanya menjadi penyebab sakit tenggorokan.

Perbanyak Minum Air Putih
Jaga konsumsi air putih harian Anda agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah bagian penting dalam proses penyembuhan sakit tenggorokan. Tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat menjaga selaput lendir tetap lembab, memerangi bakteri lebih efisien, dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Minum Teh Hangat
Bukan rahasia umum jika teh memiliki manfaat kesehatan yang begitu besar. Kandungan antioksidan yang ada di dalam teh dapat mencegah infeksi dan memperkuat daya tahan tubuh. Anda juga bisa menambahkan madu murni ke dalam minuman teh tersebut. Madu juga memiliki sifat antibakteri yang efektif untuk mempercepat proses penyembuhan.

Makan Sup Ayam
Selain baik untuk membantu meredakan pilek, sup ayam jug ampuh untuk memerangi sakit tenggorokan. Sup ayam juga mengandung natrium, sebuah mineral penting yang bersifat anti-inflamasi dan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Dan sifatnya yang cair membuat orang yang mengalami sakit tenggorokan lebih mudah mengonsumsinya.

Jangan Merokok
Kebanyakan orang sibuk mencari obat-obatan yang dapat mengatasi sakit tenggorokan dengan cepat. Padahal mereka masih melakukan kebiasaan-kebiasaan tidak sehat yang dapat memicu sakit tenggorokan.

Sebut saja merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Jika Anda bisa mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan ini, maka risiko Anda mengalami sakit tenggorokan di kemudian hari akan lebih kecil.

Jangan membiasakan diri mengonsumsi obat-obatan tanpa petunjuk dokter. Jika sakit tenggorokan yang Anda alami tidak mereda dengan cara-cara di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. (dan)

Apa Saja Penyebab Wajah Tampak Lebih Tua ?



Apa saja yang menyebabkan wajah tampak lebih tua? Jawabannya simpel, kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman manis.
Ternyata, peningkatan kadar gula dalam darah dapat membuat Anda tampak lebih tua dari usia sebenarnya.

Penelitian terbaru telah menjelaskan bahwa setiap kenaikan gula darah sebanyak 1 milimol per liter, sudah cukup membuat Anda lima bulan lebih tua. Semakin tinggi tingkat gula darah, tentu saja membuat wajah tampak lebih tua.

"Tak ada nutrisi dalam gula. Jika Anda terbiasa makan makanan manis, maka gula akan 'merampok' vitamin penting bagi kesehatan kulit," ungkap David Gunn, ilmuwan senior di Unilever, dikutip dari Dailymail (17/4).

Jadi, tak ada gunanya menghabiskan banyak uang untuk krim kulit mahal jika Anda masih makan atau minum serba manis.

"Setelah masuk ke tubuh, gula menempel pada protein dan memproduksi molekul berbahaya yang disebut 'advanced glycation end products'. Inilah yang menyebabkan efektivitas elastin dan kolagen (protein dalam kulit yang mempertahankan penampilan awet muda) berkurang," tambah Dr Ross Perry, dokter kosmetik di Cosmedics klinik di London.
Ghiboo.com -